GAMETOGENESIS
Merupakan peristiwa pembentukan
sel gamet, baik gamet jantan/sel spermatozoa (spermatogenesis) dan juga gamet
betina/sel ovum.
a. Spermatogenesis
merupakan proses pembentukan sel spermatozoa. Dibentuk di dalam tubula
seminiferus. Dipengaruhi oleh beberapa hormon
yaitu :
- Hormon FSH yang berfungsi untuk
merangsang pembentukan sperma secara langsung. Serta merangsang sel sertoli
untuk meghasilkan ABP (Androgen Binding Protein) untuk memacu spermatogonium
untuk melakukan spermatogenesis.
- Hormon LH yang berfungsi
merangsang sel Leydig untuk memperoleh sekresi testosterone (yaitu suatu
hormone sex yang penting untuk perkembangan sperma).
Berlangsung selama 74 hari
sampai terbentuknya sperma yang fungsional. Sperma ini dapat dihasilkan
sepanjang usia. Sehingga tidak ada batasan waktu, kecuali bila terjadi suatu
kelainan yang menghambat penghasilan sperma pada pria.
b. Oogenesis
merupakan proses pembentukan dan perkembangan sel ovum. Proses oogenensis
dipengaruhi oleh beberapa hormon yaitu :
- Hormon FSH yang berfungsi untuk merangsang pertumbuhan sel-sel folikel sekitar sel ovum.
- Hormon Estrogen yang berfungsi merangsang sekresi hormone LH.
- Hormon LH yang berfungsi merangsang terjadinya ovulasi (yaitu proses pematangan sel ovum).
- Hormon progesteron yang berfungsi untuk menghambat sekresi FSH dan LH
Selama 28 hari sekali sel ovum
dikeluarkan oleh ovarium. Sel telur ini telah matang (mengalami peristiwa
ovulasi). Selama hidupnya seorang wanita hanya dapat menghasilkan 400 buah sel
ovum setelah masa menopause yaitu berhentinya seorang wanita untuk menghasilkan
sel ovum yang matang Karena sudah tidak dihasilkannya hormon, sehingga
berhentinya siklus menstruasi sekitar usia 45-50 tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar