FERTILISASI
Yaitu peleburan antara sel sperma
dengan sel ovum yang telah matang dan menghasilkan zygote. Zygote akan
menempel/implantasi pada dinding uterus dan tumbuh berkembang menjadi embrio
dan janin. Keadaan demikian disebut dengan masa kehamilan/gestasi/nidasi.
Tahapan waktu dalam fertilisasi :
- Beberapa jam setelah fertilisasi zygote akan membelah secara mitosis menjadi 2 sel, 4, 8, 16 sel.
- Pada hari ke-3 atau ke-4 terbentuk kelompok sel yang disebut morula. Morula akan berkembang menjadi blastula. Rongga blastosoel berisi cairan dari tuba fallopi dan membentuk blastosit. Lapisan dalam balstosit membentuk inner cell mass. Blastosit dilapisi oleh throhpoblast (lapisan terluar blastosit) yang berfungsi untuk menyerap makanan dan merupakan calon tembuni/plasenta/ari-ari. Blastosit akan bergerak menuju uterus dengan waktu 3-4 hari.
- Pada hari ke-6 setelah fertilisasi throphoblast akan menempel pada dinding uterus/proses implantasi dan akan mengeluarkan hormone HCG (hormone Chorionik gonadotrophin). Hormon ini melindungi kehamilan dengan menstimulasi produksi hormone progesteron dan estrogen sehingga mencegah menstruasi.
- Pada hari ke-12 setelah fertilisasi embrio telah kuat menempel pada dinding uterus.
Dilanjutkan dengan fase gastrula,
yaitu hari ke-21 palsenta akan terus berkembang dari throphoblast. Mulai
terbentuk 3 lapisan dinding embrio. Lapisan dinding embrio inilah yang akan
berdiferensisai menjadi organ-organ tubuh. Organ tubuh akan berkembang semakin
sempurna seiring bertambahnya usia kandungan.
- Amnion berasal dari lipatan jaringan tropoblas yang melingkupi sebelah luar embrioblas. Amnion merupakan kantong yang berisi cairan tempat embrio berada. Dinding amnion menghasilkan cairan ketuban yang berguna untuk menjaga agar embrio tetap basah dan tahan goncangan.
- Korion merupakan selaput yang terdapat di sebelah luar amnion. Korion tumbuh keluar membentuk jonjot yang terdiri atas mesoderma dan tropoblas yang berhubungan dengan rahim. Di dalamnya terdapat pembuluh-pembuluh darah yang berhubungan dengan peredaran darah induknya melalui perantaraan plasenta.
- Alantois merupakan jaringan yang terletak di dalam tali pusat. Di dalam alantois berkembang banyak pembuluh darah yang berfungsi menghubungkan
sirkulasi embrio
dengan plasenta. Antara amnion dan
plasenta terdapat kantong kuning telur (yolksack) atau sacus vatelianus. Yolksack merupakan
tempat munculnya sel-sel darah dan pembuluh darah yang pertama. Bagian ini
berfungsi menyediakan makanan utama bagi embrio.
Periode Embrionik
Tahap perkembangan
ini didominasi oleh pembentukan kepala. Ciri
wajah makin terlihat jelas. Telinga, mata, hidung, dan leher sudah terbentuk
secara normal. Pada tahap ini juga
terbentuk lengan yang diawali dengan pembentukan jari-jari. Daerah kepala dan jantung akan mengalami
pembesaran. Hati juga tumbuh dengan cepat hingga mendominasi organ-organ perut.
Ekor akan memendek dan paha akan
mengalami perkembangan. Embrio pada
akhir periode ini disebut fetus.
Periode Fetus
Selama 6
bulan pada periode fetus akan terjadi perkembangan yang sangat cepat dan
terjadi perbaikan proporsi komponen tubuh melalui diferensiasi jaringan. Pada periode ini terjadi perkembangan tubuh
dengan pesat, sehingga proporsi kepala akan berkurang sebesar setengah dari
seluruh panjang tubuh.
Pada bulan
keempat, wajah sudah menunjukkan seperti wajah manusia normal. Mata sudah mengarah ke lateral dan ke bagian
depan wajah. Telinga juga sudah terletak
pada daerah sejajar dengan mata. Lengan bawah
tumbuh lebih lambat daripada lengan atas. Osifikasi sebagian besar terpusat pada tulang.
Jenis kelamin fetus sudah terlihat
secara eksternal pada bulan ketiga.
Pada bulan kelima, kulit
yang keriput akan tertutup oleh rambut. Selama bulan
ini, pergerakan fetus akan terasa oleh si ibu. Glandula sebasea terbentuk aktif tepat sebelum
bayi dilahirkan (bulan ke-7 dan 8).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar